Sabtu, 06 Mei 2017

Catatan akuntansi keuangan menengah #6

PENGAKUAN PENDAPATAN


Pengukuran pendapatan menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) adalah diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat diterima.

Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 23 tentang pendapatan menyatakan bahwa pendapatan timbul dari peristiwa ekonomi berikut ini :

(1) Penjualan barang

(2) Penjualan jasa


(3) Penggunaan aktiva perusahaan oleh pihak-pihak lain yang menghasilkan bunga, royalty, dan deviden





Pendapatan dari penjualan barang harus diakui jika :

1) Perusahaan telah memindahkan resiko secara signifikan dan telah memindahkan manfaat kepemilikan barang kepada pembeli

2) Perusahaan tidak lagi mengelola atau melakukan pengendalian efektif atas barang yang dijual

3) Jumlah pendapatan tersebut dapat diukur dengan andal

4) Besar kemungkinan manfaat ekonomi yang dihubungkan dengan transaksi akan mengalir kepada perusahaan tersebut

5) Biaya yang terjadi dan akan terjadi sehubungan dengan transaksi dapat diukur dengan andal.




Pengakuan pendapatan yang sering dilakukan perusahaan menurut Kieso, dkk (2002:5) terdiri dari :

1) Pengakuan pendapatan pada saat penjualan (penyerahan)

2) Pengakuan pendapatan sebelum penyerahan

3) Pengakuan pendapatan setelah penyerahan

4) Pengakuan pendapatan untuk transaksi penjualan khusus – waralaba dan konsinyasi




Penjelasan :

1. Pengakuan pendapatan pada saat penjualan (penyerahan) 

Pendapatan dari aktivitas pabrikasi serta penjualan umumnya diakui pada saat penjualan (point of sell) yang biasanya berarti terjadi penyerahan



2. Pengakuan pendapatan sebelum penyerahan 

Contoh yang paling konkrit dari pengakuan pendapatan sebelum penyerahan adalah ”akuntansi kontrak konstruksi jangka panjang”.  Kontrak jangka panjang sering kali menetapkan bahwa penjual (kontraktor) dapat menagih pembeli pada selang waktu ketika berbagai tahap  dari proyek yang telah dicapai. Terdapat dua metode akuntansi untuk kontrak kontruksi jangka panjang yang diakui oleh profesi akuntansi, yaitu :

1) Metode persentase penyelesaian

2) Metode kontrak selesai






3. Pengakuan pendapatan setelah penyerahan

Ada dua metode yang dapat digunakan dalam menagguhkan pengakuan pendapatan sampai kas diterima, yaitu :



a) Metode akuntansi penjualan cicilan (installment sales method)  

Dalam metode akuntansi penjualan cicilan mengakui laba dalam periode penagihan bukan dalam periode penjualan. Metode akuntansi penjualan cicilan dibenarkan atas dasar bahwa jika tidak ada pendekatan yang layak untuk mengestimasi tingkat ketertagihan, pendapatan tidak boleh diakui sampai kas berhasil ditagih.




b) Metode pemulihan biaya (cost recovery method)

Dalam metode ini tidak ada laba yang diakui sebelum penerimaan pembayaran kas dari pembeli melebihi harga pokok barang yang terjual . Setelah semua biaya tertutup, setiap tambahan penerimaan kas diakui sebagai laba. Metode ini digunakan karena tidak dapat diperoleh dasar yang layak untuk menaksir kolektibilitasnya atau ada ketidakpastian yang tinggi mengenai kolektibilitas piutang. 




4. Pengakuan pendapatan untuk transaksi penjualan khusus

1) Waralaba
2) Konsinyasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar