Kamis, 05 Januari 2017

Catatan Akuntansi Keuangan Menengah #7

Penilaian Persediaan Selain dari Harga Pokok

Persediaan dapat dinilai selain dari harga pokok. Warren, Reeve, Fess (2005:456) mengatakan bahwa situasi macam itu timbul apabila “biaya penggantian barang-barang persediaan lebih rendah dari biaya yang tercatat dan persediaan tidak dapat dijual pada harga jual normal karena cacat, usang, perubahan gaya, atau penyebab lainnya”.


A. Nilai terendah antara harga pokok atau harga pasar

Harga pasar yang digunakan dalam LCM adalah biaya untuk mengganti barang pada tanggal persediaan. Nilai pasar ini didasarkan pada jumlah yang biasanya dibeli dari sumber pemasok. Dalam bisnis yang sering dilanda inflasi, harga pasar jarang turun namun, dalam bisnis yang teknologinya berubah cepat (misalnya televisi dan komputer), penurunan harga sering terjadi. Keunggulan utama dari metode LCM adalah bahwa laba kotor (dan laba bersih ) akan berkurang dalam periode terjadinya penurunan nilai pasar.

Skousen, Albrecht, Stice, Stice (2001:395) mengatakan dasar pedoman dalam menerapakan aturan ini adalah :

1.      Menetapkan nilai pasar sebagai berikut:
a. Biaya penggantian jika jatuh diantara harga tertinggi dan harga terendah
b. Harga terendah, jika biaya penggantian lebih kecil dari harga terendah,
c. Harga tertinggi, jika biaya penggantian lebih tinggi dari pada harga harga tertinggi.


2.      Membandingkan nilai pasar dengan harga pertama-tama dan memilih jumlah yang lebih rendah.



B. Penilaian Pada Nilai Realisasi Bersih

    Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2007:14.5) menjelaskan bahwa ”persediaan harus diukur berdasarkan biaya atau nilai realisasi bersih, yang lebih rendah (the lower of cost and net reliazible value)”.


C. Persediaan Berdasarkan Metode Laba Kotor

   Metode laba kotor menggunakan estimasi laba kotor yang direalisasi selama periode dimaksud untuk mengestmasi persediaan pada akhir periode. Laba kotor biasanya diestimsikan dari tahun sebelumnya, disesuaikan dengan setiap perubahan yang terjadi dengan harga pokok dan harga jual selama periode berjalan


D. Metode Eceran

    Untuk menggunakan metode ini harga eceran dari semua barang dagang harus ditetapkan dan dijumlahkan. Persediaan eceran ditentukan dengan mengurangi penjualan selama periode berjalan dari harga eceran barang yang tersedia untuk dijual selama periode bersangkutan. Estimasi biaya persediaan kemudian dihitung dengan mengalihkan persediaan eceran dengan rasio biaya terhadap harga jual (eceran) barang dagang yang tesredia untuk dijual.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar